Senin, 08 April 2013

SUMBER DAYA MANUSIA DALAM BISNIS RITEL


A.    Pengertian Sumber daya manusia
Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM merupakan  potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian psikologi, para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri dan organisasi.
Sumber Daya Manusia(SDM) adalah manusia yang bekerja dilingkungan suatu organisasi (disebutjugapersonil, tenagakerja, pekerjaataukaryawan). Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalamme wujudkan eksistensinya. Sumber Daya Manusia(SDM) adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal (non material/non finansial) didalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensinyata(real) secara fisik dan non fisikdalam mewujudkan eksistensi organisasi.
B.     Struktur Organisasi Yang Sesuai Untuk Bisnis Ritel
Struktur organisasi mengidentifikasikan aktifitas tentu yang dilakukan karyawan dan menentukan garis otoritas dan tanggung jawabnya dalam perusahaan. Langkah pertama dalam mengembangkan suatu struktur organisasi yaitu yaitu menentukan dahulu tugasnya. Tugas itu bias dibagi empat kategori utama yaitu manajemen strategis, administrative, produk, dan manajemen toko.
Dalam sebuah ritel, manajer lini sebagai pelaksana operasional terlibat juga dalam manajemen produk atau barang dagang dan manajemen toko. Manajer operasional ini menerapkan perencanaan strategis dengan bantuan personer administrative. Manajer itulah yang membuat keputusan sehari hari yang secara langsung mempengaruhi tujuan ynag akan dicapai oleh ritel.
Terdapat berbagai pilahan struktur organisasi dalam bisnis ritel, antara lain yaitu :
a.      Bagan organisasi fungsional
Struktur ini disusun berdasarkan fungsi yang dijalankan oleh masing masing departemen, misalnya depertemen promosi penjualan, depatemen barang dagang, departyemen SDM, departemen operasional toko, dan depertemen pegawasan toko.
a.1 struktur organisasi fungsional

b.      Bagan organisasi berdasarkan produk
Struktur organisasi yang berdasarkan barang dagang yang dijual dalam bisnis ritel.
b.1 bagan organisasi berdasarkan barang dagang
c.       Bagan organisasi berdasarkan geografis
Struktur organisasi yang disusun berdasarkan wilayah organisasi yang dilayani oleh bisnis ritel tersebut.
c.1 bagan organisasi geografis

d.      Bagan organisasi kombinasi
Struktur organisasi yang disusun dalam bentuk kombinasi antar funsional dan geografis maupun barang dagang yang dijual  dalam bisnis ritel.
C.    Membangun Komitmen Karyawan
Tantangan utama dalam penjualan eceran adalah unutk mengurangi tingkat keluar masuk (perputaran) karyawan. Perputaran karyawan yang tinggi akan mengurangi penjualan dan meningkatkan biaya. Sedangkan penjualan yang menurun dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain, karyawan yang kurang berpengalaman ddalam menjalankan tugasnya, srta kurang terampilnya sumber daya maupun pengetahuan tentang kebijakan perusahaan dan barang dagang agar dapat berinteraksi dengan konsumen secara efektif.
Ada beberapa pendekatan yang digunakan ritel unutk membangun komitmen. Timbal balik antara lain :
1.      Mengembangkan pengetahuan keterampilan karyawan
Terdapat dua aktifitas yang dilakukan ritel unutk mengembangka pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan dalam menejemen sumber daya manusia.
·         Selektif mendengar
·         Pelatihan
2.      Memberdayakan karyawan
Adalah proses dimana para manajer mempunyai wewenang unutk mengambil keputusan dengan karyawan.
3.      Menciptakan hubungan kemitraan dengan karyawan.
Yaitu menunjukkan bahwa ketika praktik kinerja sumber daya manusia meningkat berarti perusahhaan juga meningkatkan pengaturan keuangan bagi karyawannya.
Terdapat tiga aktifitas manajemen sumber daya manuisia yang dapat membangun dan mengembangkan komitmen karyawan melalui hubungan kemitraan :
1.      Mengurangi perbedaan status
2.      Promosi kerja
3.      Kehadiran karyawan unutk menyeimbangkan karir dan keluarga
D.    Cara memotivasi karyawan dalam bisnis ritel
Ritel pada umunya menggunakan tiga metode unutk memotivasi aktifitas karyawannya, yaitu dengan kebijakan tertulis dan pengawasan karyawan, insentif, dan budaya organisasi.
1.       Kebijakan tertulis dan pengawasan karyawan
Kebijakan tertulis adalah metode koordinasi yang paling mendasar, karena :
·         Dapat menjadi inidikasi atau petunjuk bagi karyawan mengenai apa yang harus dilakukan.
·         Ada pengawasan kerja yang ketat unutuk memperkuat atau menyelenggarakan kebijaka tersebut.
2.      Insentif
Insentif dapat digunakan nutuk memotofasi karyawan dalam melaksanakan aktifitas yang konsiten dengan sasaran hasil perdagangan eceran. Insentif juga memotifasi karyawan unutk lebih giat melaksanakan aktifitas yang konsisten dan sesuai dengan tujuan ritel. Meskipun efektif dalam memotifasi karyawan unutk bekerja lebih giat, ttapi insenti juga dapat menyebabkan karyawan mengabaikan tugas tugas yang lain
Tedapar dua jenis insentif, yaitu komisi dan bonus :
·         Komisi adalah suatu kompensasi yang didasarkan pada rumusan yang ditetapkan perusahaan, seperti dua persen dari penjualan.
·         Sedangkan bonus adalah kompensasi tambahan yang diberikan secara periodic berdasarkan evaluasi cara kerja karyawan. Contohnya :, bonus akhir tahun berdasarkan pencapaian hasil penjuala yang dianggarkan jika meraih laba yang besar.
3.      Buadaya organisasi
Memotivasi karyawan bertujuan untuk mengembangkan budaya organisasi yang kuat. Budaya organisasi adalah suatu nilai, tradisi, dan kebiasaan dalam suatu perusahaan yang medasari perilaku karyawan atau organisasi.
Cara yang dapat dilakuan dalam membangun tradisi dan kebiasaan dalam suatu perusahaaan yang data mendasari perilaku keorganisasian atau karyawan dapat dilakuakan dalam mengembangkan dan mempertahankan suatu budaya. Budaya organisasi di kembangkan dan dipertahankan melalui cerita dan symbol. Nilai dalam suatu budaya organisasi sering ditanamkan pada karyawan baru, sekaligus untuk memperkuat karyawan lama. Contohnya : jasa atau layanan yang digambarkan dalam symbol yang suka menolong berarti mencerminkan bagai mana karyawan toko tersebut dalam bersikap dan berperilaku.
E.     Kecenderungan Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Bisnis Ritel
Terdapat tiga kecenderungan dalam manejemen sumberdaya manusia untuk perusahaan ritel, antara lain :
1)      Mengelola perbedaan
Mengelola perbedaan adalah suatu aktivitas manejemen sumber daya manusia yang tersedia untuk mewujudkan gugus kerja yang berbeda beda. Latar belakang budaya dan jenis pelanggan yang berbeda memerlukan staf manejemen yang cocok untuk mengatasi keanekaragaman pangsa pasar. Pelatihan keanekaragaman terdisi atas dua komponen :
·         Mengembangkan komponen kesadaran budaya
Mengajarkan bagaimana berbeda satu dengan yang lain antar karyawan dan bagaiman karyawan tetap bias bekerja sama dengan budaya yang berbeda.
·         Membangun kemempuan melalui dukungan terhadap kelompok dan mentor
Program mentoring adalah program dimana para manajer tingkat tinggi membatu manajer tingkat rendah untuk belajar mengenai nilai nilai perusahaan dan lainnya dengan ekskutif senior.
2)      Masalah kebijakan dan hukum dalam manajemn sumber daya manusia
Perkembangan hukum dan peraturan yang mempengaruhi praktik ketenagakerjaan ditahun 1960-an adalah manejemen sumber daya manusia dipandang sebagai suatu fungsi organisaasi yang penting. Masalah utama hukum dan undang undang yang ada dalam manajemen karyawan ritel adalah :
·         Kesempatan yang sama bagi setiap karyawan
Tujuan utama dari peraturan perundang undangan tentang kesempatan ketenagakerjaan adalah untuk melindungi karyawan dari diskriminasi posisi pekerjaan yang tidak sewajarnya.
·         Gaji atau kompensasi
Kebijakan gaji juga mengatur gaji, tariff upah, untuk lembur kerja dan upah minimum.
·         Hubungan ketenagakerjaan
Menjelaskan bahwa serikat kerja dapat dibentuk dan mengatur hubungan antara perusahaan dan serikat pekerja.
·         Keselamatan dan keshatan kerja
·         Pelecehan seksual ( baik fisik maupun lisan )
·         Privasi karyawan
Melindungi karyawan untuk memberikan privasi pada karyawan dari pemilik perusahaan.
3)      Penggunaan tekhnologi
Perusahaan ritel menggunakan internet untuk mengoperasikan SDM secara otomatis, seperti membuat catatan personal perusahaan, pembayaran gaji, penyerahan aplikasi pekerjaan, dan lain sebagainya.



























BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal (non material/non finansial) didalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensinyata(real) secara fisik dan non fisikdalam mewujudkan eksistensi organisasi. Stelah adanya sumber daya yang memenuhi dalam bisnis ritel, oragnisasi perlu membentuk suatu struktur yang sesuai dengan usaha ritel yang dilakukan.
Selain itu, perlu adanya komitmen karyawan yang kuat terhadap perusahaan atau organisasi karena komitmen ini sangat penting untuk mempercepat perkembangan bisnis ritel, selain itu untuk meminalmal biaya terhadap karyawan, secara tidak langsung tanpa ada komitmen dari karyawan, perusahaan akan selalu melakukan seleksi atau perekrutan secara terus menrus dan akan menelan biaya yang cukup besar.
Hal yang mendukung komitmen karyawan terhadap perusahaan salah satunya adalah motivasi, baik motivasi yang terkait dengan aturan, kompensasi ataupun budaya. Dengan demikian timbulnya beberapa kecenderungan yang terkait dengan aturan, keselamatan kerja, hubungan antar karyawan, diskriminasi, dan segala macam masalah yang timbul akan terselesaikan dengan mudah.






DAFTAR RUJUKAN

Utami, Christina. 2008. Manajemen Ritel : 2008. Jakarta : Salemba Empat
ma’aruf, hendri. 2006. pemasaran ritel (cetakan kedua) : Jakarta: PT.SUN. Husein





















STUDI KASUS
FORD NAIKKAN GAJI 20.000 KARYAWAN

Detroit - Pabrikan AS Ford tidak terlalu risau lagi dengan kondisi keuangannya. Bahkan Ford akan membagi-bagikan bonus dan kenaikan gaji bagi para karyawannya. Pemberian kenaikan gaji dan bonus secara bersamaan ini merupakan yang pertama kali dilakukan Ford sejak krisis finansial melanda.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (20/1/2012), Ford akan memberikan kenaikan gaji rata-rata 2,7 persen. Kenaikan gaji ini dihitung berdasarkan performa karyawan. Demikian disampaikan juru bicara Ford Marcey Evans.
Kenaikan gaji di Ford Amerika dan Kanada ini akan berlaku mulai 1 April. Sementara bonus akan dibayarkan pada bulan Maret. Mark Fields, pria yang menangani operasi Ford di Amerika Utara dan Amerika Selatan akhir pekan lalu mengirimkan pesan bagus itu kepada sekitar 20.000 karyawan yang berhak mendapatkannya.
Ford terakhir kali memberikan kenaikan gaji dan bonus secara bersamaan pada 2008 lalu. Saat itu pabrikan ini sedang dalam masa perjuangan di bawah CEO Ford Alan Mulally. Kemudian beberapa saat kemudian di tahun yang sama, krisis keuangan global melanda. Membuat pabrikan mobil terjepit.
Dan bahkan memaksa GM dan Chrysler meminta bantuan rakyat AS. Namun Ford hanya satu-satunya pabrikan AS yang relatif sehat. Namun sejak 2008 itu, Ford belum berani memberikan kenaikan gaji atau bonus secara bersamaan.
Tercatat di 2010, Ford memberikan kenaikan gaji kepada pekerja yang berkinerja bagus. Di 2011, karyawan hanya mendapatkan bonus.

0 komentar:

Posting Komentar